Monday, April 17, 2017

Budaya Khas Minum Teh di Berbagai Negara

Tradisi Minum Teh di Berbagai Negara


Budaya  Khas Minum Teh  di Berbagai Negara - Kedengarannya minum teh merupakan hal yang biasa. Namun sebenarnya meminum teh dapat menurunkan tingkat stress dan merelaksasikan otak. Kamu akan merasakan ketenangan hati dan bahagia karena hormon adrenalin akan meningkat setelah meminum teh. Mungkin karena ini, Remumedia mendapati beberapa negara yang mempunyai tradisi khas minum teh. Mereka meminum teh tidak asal meminum, tetapi mempunyai tata cara tersendiri agar manfaat yang diperoleh lebih maksimal.

Kebanyakan negara memulai tradisi minum teh sudah sejak beberapa abad yang lalu. Berikut ini beberapa budaya khas minum teh di berbagai belahan dunia. Di kenal dengan istilah Gongfu  atau Kungfu. Masyarakat China mempercayai bahwa minuman teh mempunyai banyak manfaat untuk menenangkan pikiran dan mencegah penyakit seperti diare, sulit buang air kecil, dan penyumbatan aliran darah akibat timbunan lemak.

1. China

Teh pertama kali berasal dari negara China, maka dari itu meminum teh menjadi budaya tersendiri. Tradisi ini muncul untuk rasa syukur atas hasil alam yang melimpah dan kedamaian yang disimbolkan dalam upacara jamuan minum teh. Upacara ini biasanya terdapat dalam pernikahan orang china, meskipun ada juga jamuan minum teh secara tersendiri.

Hal yang harus diperhatikan dalam jamuan minum teh di China yaitu sikap. Menurut orang China, sikap merupakan segalanya yang dapat mencerminkan diri seseorang. Jika ingin meminum teh, cukup bersikap tenang dan santai untuk menikmatinya. Sekarang ini banyak toko-toko di China yang menyediakan jamuan teh yang mirip dengan upacara minum teh China untuk menarik para pelanggannya. Terutama para wisatawan yang ingin berlibur.

2. Jepang

Jepang memang dikenal dengan berbagai macam tradisinya yang sangat khas. Salah satunya yaitu tradisi upacara minum teh. Diperkirakan jamuan teh pertama kali di Jepang sekitar abad 8. Biasanya mereka menggunakan bubuk teh matcha atau sencha untuk membuatnya. Teh jenis ini merupakan teh hijau yang telah digiling hingga halus.

Jamuan ini dilakukan oleh sang tuan rumah kepada para tamu di tempat khusus atau biasa disebut chasitsu. Upacaranya dikenal dengan nama chanoyu. Seorang yang khusus ahli dalam tradisi chanoyu akan mepersiapkan jamuan terhadap para tamu, mulai dari teh hingga hidangan pelengkap

Tamu pun tidak sebarangan  dalam meminum teh yang telah disiapkan oleh tuan rumah. Di dalam upacara ini jug terdapat tata cara yang harus dipatuhi untuk mrnghargai sang tuan rumah. Tamu diwajibkan untuk menempelkan bibir ke cangkir teh yang dipegang di tangan kiri dan tangan kanan memutar cangkir hingga satu putaran.

Kemudian jika teh akan habis maka disarankan untuk menyeruputnya. Hal ini sebagai simbol untuk menghormati sang tuan rumah. Biasanya sebelum diadakan minum teh, para tamu akan dihidangkan makanan kecil untuk membuka upacara. Kemudian setelah makanan habis maka dilanjutkan dengan jamuan teh.

3. Russia

Jamuan teh di Russia di mulai sejak abad ke-16 yaitu ketika Penguasa Rusia Michael Federovich menerima hadiah dari penguasa Mongolia dan mengundangnya untuk jamuan minum teh. Kebiasaan minum teh di Russia sebagai pelengkap untuk hidangan makanan ringan atau setiap sore hari pada jam istirahat. Teh disajikan bersama dengan permen, kue, atau sandwich.

Namun, teh di sana tidak disandingkan sebagai pelengkap makanan utama. Teh diseduh dalam teko khusus yang disebut samovar sehingga menghasilkan teh dengan cita rasa harum dengan istilah zavarka. Biasanya teh disajikan di cangkir yang gagangnya dilapisi logam. Meminum teh menjadi selingan untuk mengobrolkan suatu topik dan mereka akan meminumnya dengan cara menyruput dengan memunculkan suara "slurp".

4. Korea

Korea sangat terkenal dengan teh hijaunya. Berbeda dengan teh hijau lainnya, teh hijau Korea memiliki rasa lembut dan halus. Ada beberapa jenis kualitas teh hijau Korea yaitu Daejak, Jungjak, Sejak, dan yang terbaik Ujeon. Karena itu, muncullah budaya minum teh di Korea yang dikenal dengan nama Darye. Darye ini terinspirasi dari upacara minum teh dari China.

Dalam budaya Korea, alat yang digunakan untuk jamuan teh yaitu cangkir, teko, sendok, dan mangkok kecil. Teh akan diletakkan di atas meja kecil yang sedikit rendah. Penempatan teko ada si sebelah kanan, wadah teh di tengah, cangkir di sebelah kiri, dan sendok berada diantara cangkir dan teko. Tamu bisa menuangkan sendiri teh yang akan diminum karena telah disediakan termos untuk air mendidih di sebelah meja.

5. Inggris

Menurut sejarah, tradisi minum teh di Inggris diperkenalkan oleh para bangsawan dan sekarang ini tradisi itu sangat melekat pada masyarakatnya. Setiap hari orang di Inggris menyempatkan untuk meminum teh di sela-sela pekerjaannya. Biasanya disekitar jam tiga sore. Oleh karena itu, banyak orang yang menyebutnya dengan afternoon tea.

Teh disajikan bersam kue kering atau pun sandwich. Namun, menurut tradisi setempat, tidak boleh memasukkan atau mencelupkan kue ke dalam teh. Selain itu jangan membiarkan sendok tetap di dalam gelas yang masih berisi teh.

6. Turki

Turki memiliki tingkat konsumsi teh yang terbilang tingggi yaitu kisaran 1.000 cangkir per tahun. Jika Kamu pergi ke Turki, tak jarang akan menemui kebun teh dan rumah produksi teh di sana. Lebih dikenal dengan nama Cay, teh di sana disajikan dengan dua teko.

Air untuk membuat teh akan direbus menggunakan teko besar kemudian disaring dan dimasukkan ke teko yang kecil. Disediakan gelas berbentuk tulip kecil untuk menyedu teh. Sebelum meminumnya, teh akan dicampuri dengan dua buah gula batu dengan ukuran kecil. Orang Turki tidak begitu suka dengan teh yang dicampuri dengan bahan bahan lain seprti susu atau lemon. Mungkin karena mereka ingin menjaga rasa keasliannya.



image by pixabay

No comments:
Write comments